Saat pagi hari
tepatnya hari minggu tanggal 8 Februari 2015 saya sedang berada di Jakarta dan
mau pulang ke Bandung. Saya pulang menggunakan armada bis Primajasa dengan
trayek Lebak Bulus (Jakarta)-Bandung. Rencananya saya mau naik bis
Primajasa di Lebak Bulus tetapi pada akhirnya
saya naik bisnya dari pool Primajasa yang berada di Ciputat, Tangerang karena terminal
Lebak Bulus sudah dibongkar oleh Pemprov DKI Jakarta.
Setibanya di pool Primajasa Ciputat,
Tangerang saya langsung masuk ke dalam kabin bis Primajasa jurusan Lebak
Bulus-Bandung kelas eksekutif yang bertenaga mesin dan chassis Hino R260 dengan
balutan karoseri Rahayu Santosa (RS) type Evo X dan bis tersebut masih dalam
kategori masih baru.
Bis Primajasa
Hino R260 dengan karoseri Rahayu Santosa tipe Evo X
Bis tersebut
dilengkapi dengan berbagai fasilitas cukup nyaman antara lain reclining seat 2-2,
smoking area, toilet, dan fasilitas hiburan berupa audio (sound system) dan pemutar
DVD disertai TV LCD yang terkenal dengan tampilan gambarnya yang jernih.
Keberadaan Fasilitas di bis tersebut dapat memberikan kenyamanan terhadap
penumpang selama melakukan perjalanan.
Jok Stel 2-2
Toilet
Cockpit BisPrimajasa Hino R260
Sekitar setengah jam kemudian bis
Primajasa yang saya tumpangi langsung jalan dengan keadaan ruang kabin yang masih
lengang dan baru beberapa orang penumpang yang ada di bis tersebut. Setibanya
di daerah Lebak Bulus, bis Primajasa yang saya tumpangi sudah mulai disi
penumpang dengan jumlah yang cukup banyak, kemudian saat di Pasar Rebo bis yang
saya tumpangi mengangkut penumpang sampai “full
seat” alias penuh.
Setelah bis
Primajasa yang saya tumpangi penuh, bis tersebut langsung masuk tol Jakarta Outer
Ring Road atau yang lebih dikenal jalan tol JORR. Selama di jalan tol JORR bis
Primajasa yang saya tumpangi berjalan secara perlahan dengan kecapatan
rata-rata 60 km/jam dikarenakan jalan tol tersebut dalam keadaan ramai lancar
dan banyak kendaraan yang melintas dari Jakarta dan daerah sekitarnya.
Setibanya di Bekasi kondisi jalan
sudah mulai lengang dan hampir seluruh kendaraan yang berada di daerah tersebut
sudah bisa memacu kendaraanya dengan kecepatan yang cukup tinggi (kira-kira 100
km/jam) termasuk bis Primajasa yang saya tumpangi. Di jalan tol daerah Bekasi
yang kontur jalannya terbilang datar, bis Primajasa yang saya tumpangi berjalan
dengan cukup nyaman dan suara mesinnya pun tidak begitu terdengar dan terasa
halus. Selama perjalanan dari Jakarta sampai ke Bandung para penumpang pun
dihibur oleh lagu-lagu yang enak didengar disertai suara sound system yang amat
jernih.
Saat di tol Jakarta Cikampek
tepatnya di Km 57, bis Primajasa yang saya tumpangi masuk ke SPBU untuk mengisi
solar, dan selama di SPBU saya langsung keluar dari bis untuk memfoto bis yang berada
di area tersebut. Bis yang sedang mengisi solar di SPBU tersebut antara lain
bis Primajasa, MGI dan Haryanto.
Bis MGI sedang
mengisi solar bersama Primajasa
Setelah bis
mengisi solar, saya segera masuk ke bis untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung
dan saat bis keluar dari SPBU, bis tersebut langsung tancap gas dan saling
menyusul satu sama lain. Meskipun banyak bis yang saling menyusul, tetapi bis
Primajasa yang saya tumpangi berjalan dan menyusul dengan mulus disertai manuver
yang professional sehingga penumpang di
bis tersebut merasa nyaman.
Kenyamanan bis Primajasa sangat
terasa saat melibas jalan tol Purbaleunyi yang terdapat turunan dan tanjakan
serta jalan yang bergelombang. Saat bis Primajasa melibas jalan yang
bergelombang saya merasakan kelembutan suspensi Hino R260 yang sangat nyaman,
dan setara dengan kelembutan suspensi mobil sedan pada umumnya, sehingga
penumpang tetap merasa nyaman meskipun keadaan jalan yang dilalui
bergelombang.
Ketika di turunan jalan tol
Purbaleunyi bis Primajasa berjalan sangat cepat dan mulus dengan kecepatan 120
km/jam dalam posisi perseneling netral. Meskipun bis Primajasa yang saya tumpangi
berjalan sangat cepat, tetapi para penumpang tetap merasa nyaman. Sedangkan
saat di jalan tol yang menanjak bis Primajasa yang saya tumpangi tetap berjalan
dengan cepat dan lincah serta banyak kendaraan khususnya bis lainnya disusulnya
satu persatu, dan merupakan salah satu bukti keunggulan dari mesin Hino R260.
Setibanya di gerbang Tol Pasir Koja,
keadaan jalan sangat macet karena banyak kendaraan yang keluar dan masuk kota
Bandung, dan perjalanan untuk tiba di Terminal Leuwipanjang sangat lama.
Akhirnya bis Primjasa yang saya tumpangi masuk ke Terminal Leuwipanjang dan itu
menandakan bahwa saya sudah sampai ke Kota Bandung dengan selamat. Sekian
perjalanan yang saya lakukan, semoga saya dapat melakukan perjalanan kemana-mana
dengan menggunakan bis lainnya.
Writen: Arya Nugraha S (Bandung, 26
Maret 2015)