Pada hari Jumat dinihari tepatnya tanggal 21 April 2011, saya
dan teman-teman kampus saya dari jurusan Manajemen Pemasaran Pariwisata (MPP)
UPI Bandung melakukan perjalanan atau yang dikenal touring dengan
jarak yang cukup jauh yaitu perjalanan menuju Bali.
Pada hari Kamis tepatnya pukul 24.00 saya sudah sampai di
kampus UPI Bandung dan di sana sudah ada teman-teman saya yang cukup heboh dan
bis yang akan digunakan Field Trip ke Bali sudah datang dan terparkir
di dalam area kampus yaitu dua unit bis Die 9 Symphonie Beethoven dengan mesin
dan chassis Mercedes Benz OH1526 dengan balutan karoseri Adiputro type
Marcopolo.
Armada bis Die 9 Symphonie
Pukul 01.00 Jumat dinihari saya dam teman-teman langsung berangkat menuju Bali
melewati jalur Pantai Utara atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pantura,
tetapi saat di jalan layang Pasupati kami berhenti dulu untuk menjemput salah
satu teman kami. Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan ke Bali, dan pada
saat kami berada di dearah Sumedang khususnya di Cadas Pangeran, kami melewati
jalan yang berkelok-kelok dan sempit, tetapi bis kami tumpangi melaju dengan
lincah dan nyaman sehingga berbagai jalan dengan tikungan tajan dapat dilewati
dengan “mantap”.
Pada waktu subuh tepatnya hari Jumat tanggal 22 April 2011 kami mampir di
masjid daerah Cirebon untuk melaksanakan solat subuh, dan ngopi serta
sarapan di warung sekitar masjid. Setibanya di provinsi Jawa Tengah kami mampir
ke rumah makan untuk sarapan dan menumpang mandi, dan selama di rumah makan
saya melihat banyak bis khususnya bis AKAP yang sedang istirahat. Setelah itu
kami melanjutkan perjalanan melalui Alas Roban yang jalannya cukup sempit dan
di pinggirnya jurang yang dikelilingi banyak hutan.
Perjalanan selanjutnya kami mempunyai rencana untuk berkunjung ke pool bis
Nusantara di Kudus dan kadatangan kami ini disambut oleh pihak manajemen PO
Nusantara. Setibanya kami di pool Nusantara, kami langsung melakukan diskusi
dengan pihak manajemen PO Nusantara tentang profil dan cara mengelola
perusahaan bis. Selama di pool bis Nusantara kami bertanya untuk mengetahui
cara pengelolaan bis yang baik dan mencapai kesuksesan. Selama di pool bis
Nusantara, kami disediakan makan siang berupa soto kudus, setelah mencicipi
soto kudus yang cukup nikmat dan ”ajib” kami diajak mengelilingi pool bis
Nusantara yang sangat luas dengan menggunakan bis Omahmlaku dan bis Scania
Irizar yang masing-masing memiliki keunikan yang berbeda. Kami cukup puas
dengan menunpang bis mewah Omahmlaku yang terkenal dengan interiornya seperti
rumah yang sangat nyaman meskipun hanya sebentar.
Kantor PO Nusantara dan Omahmlaku
Setelah berkunjung ke PO Nusantara, kami melanjutkan perjalanan ke Bali dan
selama dalam perjalanan kami mampir ke rumah makan untuk makan malam agar tidak
sakit dan masuk angin selama perjalanan.
Selanjutnya kami melakukan perjalanan malam hari (overnight)
dan selama dalam perjalanan saya sendiri hanya tidur selama + 30 menit
sedangkan teman-teman saya pada tidur pulas. Pada saat saya tidak tidur saya
melihat pemandangan malam hari dan saya juga melihat pemandangan indah Menara
Payton di daerah Jawa Timur.
Pada keesokan harinya tepatnya tanggal 23 April 2011 kami mampir ke rumah makan
Grafika dekat pelabuhan Banyuwangi untuk sarapan dan solat subuh Selama makan
di rumah makan, kru bis Die 9 Symphonie mencuci bisnya agar terlihat “kinclong”
dan mereka juga mengisi bahan bakar solar agar tidak mogok selama perjalanan.
Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan, dan langsung menuju
pelabuhan Banyuwangi untuk menyebrang dari Pulau Jawa ke Pulau Bali dengan
menggunakan kapal feri. sebelum bis yang kami tumpangi masuk ke kapal feri kami
langsung turun dari bis dan menuju ke ruangan yang ada di kapal feri, sedangkan
bis parkir di bagian bawah kapal feri. Selama di kapal feri kami melihat
pemandangan laut yang indah dan cerah dan teman-teman kami asik berfoto-foto.
Foto-foto Selama di Kapal Feri
Setalah sampai di pelabuhan Bali, kami langsung kembali ke
dalam bis untuk melanjutkan perjalanan mengelilingi objek wisata yang ada di
Pulau Bali, kemudian bis yang kami tumpangi perlahan-lahan keluar dari kapal
feri dan langsung “tancap gas” mengelilingi pulau Dewata tersebut.
Pertama kali aktivitas yang kami lakukan setibanya di Bali yaitu kami langsung
menuju rumah makan untuk makan siang dan selama makan siang kami juga melihat
pemandangan laut yang disertai batu-batuan besar. Selama di rumah makan, kami
makan hidangan khas Bali yang cukup “mak nyus” sambil menikmati angin
sepoi-sepoi dari lautan sehingga kami dapat makan dalam kesejukan di pinggir
pantai.
Selama kami makan, kru bis membersihkan toilet bis yang bau
“pesingnya” ke mana-mana untungnya bis parkir jauh dari tempat makan sehingga
kami dapat menyantap hidangan makanan dengan nyaman dan tidak terganggu dengan
bau pesing dari toilet bis. Setelah selesai makan kami langsung masuk ke dalam
bis yang sudah dibersihkan dan kami langsung melanjutkan perjalanan dengan
nyaman. Selama dalam perjalanan mengunjungi objek wisata di Bali kami mampir
dulu untuk menjemput tour guide untuk memandu perjalanan dan
menjelaskan tentang daerah tujuan wisata di Bali kepada kami. Selama perjalanan
kami diberi petunjuk oleh tour guide sehingga perjalanan yang kami lakukan
menjadi lebih “asyik” dan dapat menambah pengetahuan khususnya tentang potensi
wisata di Bali. Tour guide juga tidak hanya memandu tetapi dapat
menghibur kami semua sehingga kami semakin semangat untuk melakukan perjalanan
dan tidak terasa lelah.
Objek wisata yang dijadikan tujuan wisata kami adalah Tanah Lot yang merupakan
objek wisata yang berbentuk pantai dan terletak di bagian barat Bali tetapi
bentuk pantainya tidak semuanya landai melainkan ada pantai curam berbentuk
batu. Pantai Tanah Lot umumnya berbentuk bongkahan batu dan pantainya juga berbentuk
tebing sehingga dapat juga disebut pantai curam.
Di Tanah Lot terdapat dua pura yang terletak di atas batu
besar dan tempat tersenut dijadikan salah saru tempat pemujaan dewa-dewa oleh
masyarakat Bali yang beragama hindu, dan suasana di Tanah Lot cukup ramai
apalagi kalau pada waktu musim liburan dan ada moment perayaan acara
keagamaa hindu banyak masyarakat Bali yang berdatangan untuk melakukan ritual
khusus.
Foto Ketika Di Tanah Lot
Selama di kami berada di Tanah Lot kami bermain air di
pesisir pantai sambil melihat pemandangan pantai pada sore hari yang masih
tetap ramai oleh banyaknya wisatawan yang berkunjung. Tanah Lot juga memiliki
gua yang terdapat ular yang dianggap keramat atau suci oleh masyarakat Bali dan
banyak juga wisatawan termasuk teman-teman dari kami yang menyentuh ular
tersebut dan ular tersebut dijaga oleh pawangnya. Hari semakin senja, dan kami
juga langsung menuju ke dalam bis untuk melakuan perjalanan selanjutnya dengan
daerah tujuan Krisna Art Market dan selama di perjalanan menuju daerah tersebut
ada salah satu teman kami yang mengungkapkan cintanya di dalam bis sehingga
suasana di dalam bis menjadi “heboh” tidak seperti biasanya.
Setibanya di tempat belanja Art Market kami langsung menuju tempat makan di
tempat belanja tersebut yang bernama Hard Robk café Bali dan kami langsung
makan makanan khas Bali sambil menikmati pemadangan di Bali. selain menikmati
pamendangan Bali di malam hari kami juga dihibur dengan pertunjukan musik di
café tersebut sehingga beberapa teman kami ikut “joged” di panggung bersama.
sesudah makan kami kngsung menuju ke dalam Art Market untuk
melihat serta membeli aneka cendramata khas Bali yang masing-masing memiliki
keunikan. Pada saat kami di Art Market kami melihat berbagai macam barang yang
unik dan memilih berbgai macam carang yang akan dibeli. Barang yang dijual di
Art Market antara lain gantungan kunci berbentuk hewan laut, hiasan untuk rumah
atau ruangan, asbak, sandal dengan berbagai macam warna, dan bebagai bentuk
pakain yang disertai dengan coraknya yang unik serta menarik.
Kami juga melihat dan membeli berbagai macam barang di tempat
belanja tersebut bahkan beberapa mereka ada yang memborong banyak barang, dan
tidak lupa saya sendiri membeli barang dari Art Market tersebut yang
diantaranya bolpoin berbentuk ikan dan gantungan kunci yang unik. Saya dan
teman-teman saya membeli barang tersebut sebagian ada yang dijadikan sebgai
oleh-oleh untuk keluarga bahkan pacar mereka sendiri. Selesai berbelanja kami
langsung menuju bis untuk melanjutkan perjalanan ke hotel untuk check in
kemudian kami beristirahat dan selama menuju hotel teman-teman kami sudah
terlihat lelah akibat perjalanan yang cukup jauh sehingga beberapa teman kami
langsung tertidur pulas. Setibanya di hotel teman-teman kami langsung bangun
dan keluar dari bis dan segera masuk hotel.
Hotel yang kami huni selama di Bali adalah hotel Puri Nusantara yang lokasinya
cukup strategis dan di daerah yang sering dilewati oleh banyak wisatawan yang
berlibur di Bali, dan hotel tersebut dekat dengan Krisna Art Market sehingga
kami dapat berbelamja berbagai keperluan kami selama berlibur di Bali.
Pada hari ketiga tepatnya tanggal 24 April 2011 pagi harinya kami langsung
berwisata ke Ubud yang merupakan salah satu desa di Bali yang lokasinya
terletak diantara sawah dan jurang yang curam. Di Ubud kami melihat pemandangan
alam selama dalam perjalanan dan pemandangan tersebut terdiri dari pengunungan,
hutan, dan sungai dengan suhu yang sejuk. Ubud merupakan salah satu daerah yang
menghasilkan karya seni dan budaya karena Ubud merupakan salah satu daerah yang
pnduduknya mayoritas seniman.
Selanjtutnya kami langsung menuju Kintamani untuk makan
siang, dan salami di Kintamani kami kmi melihat pemandangan alam yang indah
yang berupa pegunungan yang unik dan mangagumkan dengan suhu 180 C. Daya tarik
utama dari kawasan Kintamani adalah pemandangan Gunung dan Danau Batur. Gunung
Batur merupakan gunung yang masih berstatus aktif dan tertinggi kedua setelah
gunung Agung di Besakih. Suasana terbaik adalah ketika menikmati hidangan
santap siang sambil menikmati keindahan danau dan gunung ini yang menyemburkan
asap bersahabat.
Setelah makan siang di Kintamani kami langsung menuju ke
patung Garuda Wisnu Kencana atau yang lebih dikenal dengan GWK yang merupakan taman
budya di bukit Paninsula di bagian selatan Bali. Kami melakukan perjalanan ke
GWK melilu jalan yang cukup sempit dan sangat “ngepas” untuk dilewati oleh bis
besar yang kami tumpangi. Di GWK kami berfoto “narsis” di depan patung GWK yang
merupakan hasil karya seni dari seniman Nyoman Nuarta. Setelah berfot di depan
patung tersebut kami langsung jalan-jalan mengelilingi area GWK dan pada
sorenya kami langsung menonton tari kecak di GWK.
Patung Garuda Wisnu Kencana
Pada Malam harinya kami kembali ke hotel Puri Nusantara
tempat kami menginap selama di Bali, dan selama perjalanan menuju hotel kami
makan malam dengan menu makanan Mc Donald di bis. Setibanya di hotel kami
mengadakan evaluasi dan pengarahan dengan dosen kami, sesudah menerima
pengarahan kami langsung masuk ke kamar untuk beristrirahat.
Pada hari keempat tepatnya tanggal 25 April 2011 kami langsung menuju Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bali untuk diskusi tentang potensi dan
perkambangan pariwisata di Bali. Selama kami melakukan diskusi kami mengadakan
tanya jawab dengan pihak pengelola pariwisata di Bali sehingga kami memperoleh
ilmu dan pengetahuan dalam mengelola potensi pariwisata daerah.
Selajutnya kami langsung berkunjung ke Universitas Udayana
untuk melakukan studi banding dan kami juga mengadakan diskusi ke tentang
perkuliahan dan kami sharing tentang perkuliahan. Suhu di kampus
Universitas Udayana sangat panas sehingga sebelum melaksanakan diskusi kami
menuju ke kantin untuk membeli minuman dingin.
Setalah dari Universitas Udayana kami langsung menuju Tanjung
Benoa yang lokasinya di bagian utara Nusa Penida. Tanjung Benoa merupakan salah
satu pantai yang indah dengan pohon kelapa, dan pasir putih. Selama di Tanjung
Benoa teman-teman kami ada yang bermain parasailing, water sport dan
ada juga yang pergi ke pulau Penyu untuk meliah berbagai hewan seeri ular,
monyet, dan penyu. Teman-teman kami yang bermain di Pulau Penyu, mereka difoto
bersama hewan-hewan tersebut, bahkan ada teman kami yang ketakutan saat difoto
bersama ular.
Kami langsung menuju ke pasar Sukowati untuk berbelanja dan
membeli oleh-oleh dan selama si pasar tersebut kami membeli berbagai macam
aksesoris dan pakaian khas Bali, dan selama belanja di Sukowati kami dipandu
oleh tour guide agar dapat menawar harga yang jauh lebih murah saat
membeli.
Pada sore harinya kami langsung menuju ke Jimbaran untuk
makan malam, dan selama kami makan malam di Jimbaran kami makan seafood
dan kami makan di pinggir pantai sambil menikmati pamdangan pantai di malam
hari dan sesudah makan malam kami langsung pulang ke hotel untuk istirahat
Pada hari kelima tepatnya tanggal 26 April 2011 kami langsung check out dari
hotel Puri Nusantara dan kami langsung menuju pasar Joger untuk membeli
oleh-oleh khas Bali seperti kaos, dompet, aksesoris dan lain sebagainya.
Teman-teman kami ada yang belanja borongan di Joger untuk dijadikan oleh-oleh
yang diberikan kepada keluarga, sahabat, bahkan pacarnya.
Setelah dari Joger kami langsung menuju danau Bedugul untuk
makan siang, dan selama perjalanan kmau lehihat pemandangan hutan rimba yang
banyak kera. Setibanya di Bedugul kami langsung menuju tempat makan, dan tempat
makan tersebut berada di atas danau. Selama kami makan, kami merasakan suhu
udara yang cukup dingin dan sejuk karena Bedugul terletak di area
pegunungan.
Setelah dari Bedugul kami langsung kembali ke pulau Jawa dan
kami melawati bagian utara Pulau Bali, dan selama perjalanan menuju ke
pelabuhan Gilimanuk kami melihat pemandangan pantai utara Bali tetapi ada
sebagian teman-teman kami yang tertidur pulas karena kelelahan. Setibanya di
gerbang pelabuhan kami langsung turun dari bis, dan bis yang kami tumpangi
masuk ke kpal feri perlahan-lahan. Selama menyebrang dari Pulau Bali ke Pulau
Jawa kami berada di bagian balkon kapal feri sambil melihat pemandangan laut di
kala senja. Setibanya di pelabuhan Ketapang Jawa Timur kami langsung kemblai
masuk ke bis, dan kamiliangsung menuju ke rumah makan untuk makan malam.
Sesudah makan malam kami langsung melanjutkan perjalanan ke
Yogyakarta (overnight) selama perjalanan teman-teman kami menonton
filam di dalam bis, tetapi saya sendiri tidak menonton melainkan melihat
pemndangan di malam hari.setelah menonton teman-tamn kami langsung tertidur
pulas, tetapi saya sendiri kurang tiduk karena saya senang sekali naik bis dan
melihan pemandangan selama perjalanan.
Pada hari keenam tepatnya tanggal 27 April 2011 kami masih dalam perjalanan dan
kami langsung menuju rrimah makan di Solo untuk sarapan pagi dan mandi,
sedangkan bis yang kami tumpangi dicuci oleh kru bis. Selanjutnya kamu langsung
melakukan perjalanan menuju Yogyakarta dan objek wisata yang pertama kali kami
kunjungi yaitu Candi Prambanan yang merupakan candi yang digunakan untuk
kegiatan keagamaan umat Hindu. Candi Parmbanan terletak 18 km sebelah timur
Yogyakrta yang merupakan perbatasan antara DIY Yogyakarta dengan Provinsi Jawa
Tengah. Selama di Candi Prambanan kami mengelilingi area Candi Parmbanan dan
berfoto bersama di depan candi tersebut.
Candi Parmbanan
Parjalanan kami lanjutkan ke Keraton Yogya dan kami langsung
mengelilingi keraton yang terdiri dari berbgai macam benda dan bangunan
kerajaan seperti seperti kereta kuda, lukisan, dan bangunan lainnya.
Perjalanan selanjtunya kami langsung menuju tempat yang
menjual oleh-oleh khas Yogyakarta untuk membeli keperluan selama perjalanan dan
oleh-oleh untuk kelurga di rumah. Di Toko oleh-oleh tersebut menjualan makanan
khs Yogyakarta yang salah satunya Bakpia Patok yang sangat terkenal. Selain
Bakpia Patok toko tersebut menjual berbagai macam makanan lainnya seperti
agar-agar, wingko babat, dan lain sebagainya.
Sesudah melakukan perjalanan selama di Yogyakarta kami
langsung check in ke hotel untuk beristirahat. Setelah istirahat kami
langsung pergi ke Mc Donald untuk makan malam dengan menggunakan becak sambil
santai dan menikmati pemandangan Yogyakarta pada malam hari. Setelah makan
malam kami langsung kembali ke hotel untuk istirahat dan mempersiapkan diri
untuk perjalanan pada keesokan harinya.
Candi Borobudur
Pada keesokan harinya, tepatnya tanggal 28 April 2011 kami langsung
check
out dari hoterl tersebut dan kami langsung melanjutkan perjalanan ke
Candi Borobudur yang terletak di Magelang. Selama kami berwisata di Candi
Borobudur, kami berkeliling area Candi Borobudur dengan menggunakan kereta
gandeng untuk menuju bangunan Candi Borobudur. pada saat masuk ke Candi
Borobudur kami dipinjamkan samping untuk dipasang dipinggang. Kami dan
teman-teman yang lainnya langsung berfoto “narsis” di depan candi. Di Candi
Borobudur kami juga menonton film sejarah di ruangan yang seperti bioskop,
kemudian kami langsung jalan-jalan ke termpat yang menjual cendramata di area
Candi Borobudur dan kami bersama teman-teman kami membeli berbagai cenderamata
seperi gantungan kunci, baju, aksesoris dan lain sebagainya.
Pada siang harinya kami langsung melanjutkan perjalanan ke
Bandung dan selama melanjutkan perjalanan kmi mampir terlebih duhul ke rumah
makan untuk makan siang, istirahat, dan sholat duhur. Kemudian kami langsung
melanjutkan perjalanan ke Bandung, selama perjalanan tersebut teman-teman kami
berkaraoke di dalam bis untuk memberikan hiburan agar kmi tidak suntuk dan
lelah dalam melakukan perjalanan. Tetapi kami mampir terlebih dahulu ke pom
bensin untuk mengisi solar agar bis yang kami tumpangi tidak “mogok”, dan
selama di pom bernsin teman-teman kami membeli minuman di kantin.
Setelah itu kami langsung melanjutkan kembali perjalanan
pulang ke Bandung, dan kami langsung mencari rumah makan untuk makan malam
senselum tiba di Bandung. Setibanya di rumah makan tersebut kami langsung makan
dan setelah makan kami beserta teman-teman langsung menyanyi lagu “Malam
Terakhir” karya Rhoma Irama dan kami pun ikut berjoged bersama, bahkan kru
bisnya ikut berjoged.
Pada malam hari tersebut kami langsung melenjutkan perjalanan
pulang meuju Bandung dan pada perjalanan terakhir tersebut kami melewati jalan
yang cukup terjal bahkan terbilang “seram” khususnya di daerah Karangpucung dan
perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, karena daerah tersebut cukup gelap pada
malam hari, dan kondisi jalannya sangat bergelombang tetapi kami tetap
merasakan perjalanan yang cukup nyaman karena bis yang kami tumpangi
menggunakan suspensi udara (air suspension) sehingga jalan yang
begitu bergelombang tidak begitu terasa.
Pada tengah malam sekitar pukul 23.00 teman-teman kami pada
tertidur pulas karena mengalami kelelahan selama perjalanan yang sangat jauh
ini, tetapi saya tidak tidur dan saya duduk di kursi tour leader
sambil menikmati pemandangan jalan di malam hari. Saat kami tiba di Ciawi,
Tasikmalaya perjalanan kami terhambat karena di daerah tersebut macet dan
banyak truk-truk besar yang tidak kuat mendaki jalan tanjakan, dan perjalanan
kami terhenti. Babearpa waktu kemudian secara perlahan bis yang kami tumpangi jalan
dan perjalanan sesudah daerah Ciawi cukup lancar sampai Bandung. Setibanya di
gerbang tol Cilenyi Bandung kami menurunkan salah satu teman kami, dan kami
langsung menceritakab berbagai macam kesan-kesan selama melakukan perjalanan
Field Trip Bali-Yogya. Akhirnya kami tiba kempali di kampus UPI kami langsung
pulang ke rumah dan kostannya masing-masing untuk beristirahat.
Sekian perjalanan kami dengan rute Bandung-Bali-Yogyakarta
dan perjalanan ini sangat ramai, menyenangkan, mengasyikan, dan berpengalaman,
sampai saya sendiri kurang tidur selama perjalanan.
TUNGGU PERJALANAN MENGASYIKAN KAMI SELANJUTNYA
SEE YOU GOOD BYE……!!!!!
Written By: Arya Nugraha S (Tanggal 28 Mei 2012)